PENAMAS.ID, CIANJUR – Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menegah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Cianjur tengah fokus melakukan verifikasi ulang, pemberdayaan serta pengembangan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Kepala Bidang (Kabid) Usaha Mikro Kecil dan Menengah Diskuperdagin Cianjur, Epra Haryono menyebutkan, jumlah total pelaku UMKM di Cianjur sekitar 67 ribu, yang terbagi dalam beberapa kategori jenis usaha.
“Setiap tahunnya kita memverifikasi ulang pelaku UMKM. Tahun ini sudah mencapai 4 ribu pelaku UMKM yang diverifikasi ulang,” ujarnya kepada penamas.id, belum lama ini.
Epra menerangkan, verifikasi ulang tersebut bertujuan untuk melihat perkembangan UMKM yang masih aktif dan tidak aktif. Alhasil, ia menilai, perkembangan UMKM di Cianjur saat ini pada titik terbaik karena masuk ke dalam program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.
Tak hanya melakukan verifikasi ulang, sambung dia, pihaknya juga fokus melakukan pemberdayaan yang ditargetkan untuk 10 ribu UMKM selama 5 tahun alias setiap tahunnya memberdayakan 2 ribu pelaku UMKM.
“Di tahun ini, dari 2 ribu yang akan diberdayakan sudah dilakukan pemberdayaan untuk 1.700 pelaku UMKM,” sebutnya.
Ia menjelaskan, pemberdayaan yang dilakukan melalui beberapa indikator serta dilakukan juga pengembangan terhadap pelaku UMKM. Pengembangan mengarah kepada sisi kewirausahaan, pemasaran serta kenaikan level. Sementara pemberdayaan lebih ke pada pelatihan atau peningkatan kompetensi SDM-nya.
Terkait pemasaran, pihaknya mengklaim memfasilitasi para pelaku UMKM, sehingga saat ini produk-produk UMKM sudah disalurkan di ritel modern seperti toserba, minimarket serta secara online.
“Untuk online, kita ada aplikasi Simpul, yakni sistem informasi pelaku UMKM unggulan. Aplikasi ini e-katalog berupa program unggulan UMKM Cianjur. Semua informasi ada termasuk contact person-nya. Nomor rekeningnya langsung ke pelaku UMKM dan tidak melalui penampung,” paparnya.
Saat ditanya mayoritas jenis usaha, Epra menyebutkan, sektor kuliner tengah menjadi primadona serta sudah banyak dilakukan pengembangan.
“Iya, kuliner ini lagi booming. Ada makanan, minuman atau oleh-oleh khas Cianjur. Sudah banyak yang dikembangkan misalnya dari tauco jadi pukis atau brownies. Serta ada juga sayuran yang sudah dikemas dijual menjadi satuan, seperti cabai,” pungkasnya.(cr2)