PENAMAS ID – Menyusui sambil berpuasa jadi tantangan tersendiri bagi semua ibu. Apalagi, bagi busui yang bayinya masih newborn dan jadwal menyusunya masih eksklusif. Kira-kira, apa saja tips menyusui newborn untuk ibu menyusui yang jalani puasa Ramadhan dan perlu busui tahu ya.
Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat Islam. Semuanya pun menanti-nanti kehadiran bulan suci ini dan berlomba-lomba melakukan ibadah sebanyak mungkin karena ganjaran pahala yang berlipat bagi yang melakukannya.
Tak terkecuali bagi para ibu menyusui, mereka pun ingin turut serta dalam ibadah di bulan Ramadhan tersebut. Meskipun ibu menyusui tidak diharuskan untuk berpuasa, tetapi busui tetap bisa melakukannya jika memang Bunda mau.
Menyusui bayi saat puasa Ramadhan
Menurut Aishah Safdar, seorang Konselor Menyusui NCT mengatakan, dalam Islam, kesehatan selalu diutamakan. Jika karena alasan apa pun puasa lebih berbahaya, maka orang itu dikecualikan.
“Meskipun banyak Muslim dari segala usia memilih untuk berpuasa, tidak ada paksaan dan dalam kasus perempuan yang sedang hamil atau menyusui. Penting bagi mereka untuk memastikan bahwa kesehatan mereka sendiri dan kesejahteraan bayi mereka tidak terganggu dengan cara apa pun,” katanya seperti dikutip dari laman Nct.
Apa yang harus dilakukan saat busui berpuasa?
Jika Bunda memutuskan untuk berpuasa, penting bagi Bunda untuk tetap terhidrasi dengan baik dan minum banyak air ketika waktu berbuka sampai sahur. Pastikan juga Bunda untuk mengonsumsi makanan yang melepaskan karbohidrat secara perlahan seperti roti dan nasi merah, agar Bunda kenyang lebih lama.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan selama berpuasa Ramadhan bagi ibu menyusui yakni sebagai berikut ya.
1. Ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan padat nutrisi tinggi seperti kurma, buah-buahan, dan kacang-kacangan untuk membantu menggantikan kadar magnesium, seng, dan kalium yang mungkin berkurang selama puasa.
2. Hindari terlalu banyak minum minuman berkafein dan ganti dengan air putih, jus buah segar, teh herbal, dan smoothie hijau.
Tips Menyusui Bayi untuk Ibu yang Jalani Puasa Ramadhan
Tips menyusui bayi untuk ibu yang jalani puasa ramadhan di bawah ini.
Memberi makan bayi yang baru lahir (newborn) merupakan hal yang tidaklah mudah sepanjang waktu. Apalagi, momen tersebut dilakukan sambil berpuasa di bulan Ramadhan. Simak tips berikut yang ingin berpuasa dapat melaluinya dengan lancar dan bayi tetap ternutrisi dengan baik:
1. Tetap menyusui seperti biasa
ASI adalah makanan ideal untuk bayi dengan pengecualian yang jarang terjadi. ASI juga menjadi makanan satu-satunya yang mengandung nutrisi lengkap yang diperlukan bayi. Bayi baru lahir yang sehat tidak membutuhkan sereal, air, jus, atau cairan lainnya, karena ASI sudah mencukupi semua kebutuhan bayi.
2. Beri makan bayi newborn sesuai petunjuk
Kebanyakan bayi baru lahir membutuhkan delapan hingga 12 kali menyusui sehari atau sekitar satu kali menyusui setiap dua hingga tiga jam. Carilah tanda-tanda awal kesiapan untuk memberi makan.
Tanda-tandanya antara lain menggerakkan tangan ke mulut, menghisap tangan dan jari, serta mengecup bibir. Rewel dan menangis adalah isyarat selanjutnya. Semakin cepat Bunda mulai menyusui, semakin kecil kemungkinan Anda perlu menenangkan bayi yang panik.
3. Pertimbangkan suplemen vitamin D
Tanyakan kepada dokter mengenai suplemen vitamin D untuk bayi, terutama jika Bunda sedang menyusui. ASI mungkin tidak menyediakan cukup vitamin D, yang membantu bayi Bunda menyerap kalsium dan fosfor yakni nutrisi yang diperlukan untuk tulang yang kuat.
4. Variasikan pola makan
Bayi baru lahir belum tentu makan dalam jumlah yang sama setiap hari. Selama lonjakan pertumbuhannya, seringkali pada dua hingga tiga minggu setelah kelahiran, bayi mungkin makan lebih banyak setiap kali menyusu atau ingin disusui lebih sering. Ketahui tanda-tanda awal kelaparan, daripada mengawasi waktu dengan ketat seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.
5. Percayai insting ibu
Bunda mungkin khawatir bayi baru lahir Bunda tidak mendapat cukup makan, namun bayi biasanya tahu seberapa banyak yang mereka butuhkan. Jangan fokus pada seberapa banyak, seberapa sering, atau seberapa teratur bayi Bunda makan.
Sebaliknya, carilah tanda-tanda apakah pertambahan berat badannya stabil, kepuasan di antara waktu menyusui terpenuhi, pada hari kelima setelah lahir, setidaknya enam kali popok basah dan tiga kali atau lebih buang air besar sehari.
Ada baiknya, hubungi dokter jika berat badan bayi tidak bertambah, mengompol kurang dari enam kali sehari, atau tidak menunjukkan minat untuk menyusu.(BIBIL/PENAMAS ID)