PENAMAS.ID, CIANJUR – Sebanyak 61 warga korban gempa Cianjur mengalami gangguan jiwa. Bahkan, dua orang harus dirawat intensif di rumah sakit jiwa daerah Bogor.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Prida Laila Yahya mengatakan, para korban mengalami depresi atau gangguan jiwa, lantaran kecemasan serta rasa takut yang amat tinggi usai melihat keluarganya banyak yang meninggal.
“Total ada sekitar 61 orang. Tapi ada dua orang yang mengalami gangguan jiwa berat dan sudah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Marjuki Mahdi Bogor,” ujarnya, Kamis (22/12/2022).
Kedua korban gempa yang dirawat di rumah sakit jiwa tak kuasa melihat anak istri serta anggota keluarganya meninggal, akibat tertimbun reruntuhan bangunan dan akhirnya mengalami depresi berat.
“Kalau dilihat dari kacamata medis kondisi ini mungkin ada trauma dan ketakutan setelah kehilangan saudara atau keluarga dengan tiba-tiba,” terangnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya terus memberikan trauma healing kepada korban lainnya yang masih bertahan di Posko untuk memulihkan mental mereka.
“Kita lakukan trauma healing secara rutin dan intens ke posko tempat mereka tinggal. Korban yang mengalami gangguan jiwa ini semua orang dewasa dan tidak ada anak-anak,” pungkasnya.(wan/gap)