PENAMAS.ID, JAKARTA, Dilansir dari bisnis.com. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound pada perdagangan hari ini, Rabu (17/4), setelah mengalami penurunan pada hari pertama pasca libur Lebaran.
Para analis memprediksi IHSG bergerak di kisaran 7.130-7.240, dengan potensi menutup gap pembukaan di level 7.200-7.240. Penguatan ini diproyeksikan sebagai rebound lanjutan untuk mengejar ketinggalan dari indeks global yang sudah lebih dulu menguat.
Pembukaan IHSG pada level 7.166,90 mencatatkan kenaikan tipis 0,03% dibandingkan hari sebelumnya. Meski begitu, indeks sempat mencapai level tertinggi di 7.234,37 pada menit-menit awal perdagangan. Namun, koreksi kemudian terjadi sehingga IHSG turun ke level terendah di 7.158,32.
Hingga penutupan sesi pertama, IHSG masih konsolidasi di sekitar level pembukaan. Para analis optimis indeks bisa kembali menguat dan menutup gap yang terbentuk di awal perdagangan.
Beberapa faktor yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain:
- Sentimen Geopolitik: Memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah antara Iran dan Israel dapat memberikan sentimen negatif bagi pasar saham. Jika terjadi eskalasi konflik, dikhawatirkan akan mengganggu pasokan minyak mentah dunia dan berdampak pada ketidakpastian ekonomi global.
- Data Ekonomi AS: Rilis data ekonomi Amerika Serikat seperti inflasi dan penjualan ritel turut dicermati investor. Data ekonomi yang positif berpotensi menarik minat investor asing masuk ke pasar saham Indonesia, sehingga mendorong penguatan IHSG. Sebaliknya, data yang negatif dapat memicu aksi jual dan menekan indeks.
- Kinerja Emiten: Investor akan mulai mencermati laporan keuangan emiten kuartal I 2024 yang dijadwalkan rilis pada pekan ini. Kinerja emiten yang positif, terutama dari sektor-sektor yang diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas, dapat menjadi katalis penguatan IHSG.
Para analis menyarankan investor untuk tetap mencermati perkembangan terkini dan melakukan analisis fundamental sebelum mengambil keputusan investasi. Investor juga perlu memperhatikan risk management yang baik, mengingat fluktuasi IHSG yang masih berpotensi terjadi.
(AHP/BBS/PENAMAS.ID)