PENAMAS.ID, JAKARTA – Harga minyak dunia mengalami penurunan pada awal Mei 2024, di tengah berbagai faktor yang saling tarik-menarik. Penurunan ini terjadi pada minyak mentah benchmark global, Brent, dan juga minyak West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat.
Faktor Pendorong Penurunan:
- Menguatnya Dolar AS: Dolar AS mengalami penguatan terhadap mata uang lain dalam beberapa hari terakhir. Hal ini karena investor berspekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga secara agresif untuk memerangi inflasi. Penguatan dolar AS umumnya menekan harga minyak karena transaksi minyak umumnya dilakukan menggunakan mata uang tersebut.
- Kekhawatiran Resesi Global: Kebijakan pengetatan moneter oleh bank sentral di berbagai negara, termasuk The Fed, memicu kekhawatiran akan potensi resesi global. Resesi dapat menyebabkan permintaan minyak menurun, sehingga menekan harga.
- Pelemahan Permintaan: Permintaan minyak global diperkirakan mengalami perlambatan di bulan Mei dan Juni karena faktor musiman. Hal ini juga turut menekan harga minyak.
Faktor Penahan Penurunan:
- Ketegangan Geopolitik: Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, terutama perang di Ukraina, masih berpotensi mengganggu pasokan minyak mentah. Hal ini dapat menjadi faktor penahan penurunan harga dan bahkan mendorong kenaikan harga di masa depan.
- Permintaan Jangka Panjang: Permintaan minyak global diperkirakan akan terus meningkat dalam jangka panjang seiring dengan pertumbuhan ekonomi global dan populasi. Hal ini menjadi faktor fundamental yang menopang harga minyak.
Fluktuasi Harga Minyak:
Harga minyak dunia secara keseluruhan masih terpantau fluktuatif dalam beberapa pekan terakhir. Pergerakan harga dipengaruhi oleh berbagai faktor global, seperti kebijakan moneter bank sentral, situasi geopolitik, dan permintaan minyak global.
Kesimpulan:
Penurunan harga minyak di awal Mei 2024 dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti menguatnya dolar AS, kekhawatiran resesi global, dan pelemahan permintaan musiman. Namun, ketegangan geopolitik dan permintaan jangka panjang menjadi faktor penahan penurunan dan potensi pendorong kenaikan harga di masa depan.
(AHP/PENAMAS.ID)