PENAMAS.ID, BANDUNG – Netizen pecinta konser musik mesti selektif memilih acara nada tercintanya. Pasalnya, kerapkali ditemukan konser musik yang batal diselenggarakan promotor. Ironisnya lagi, pembelian tiket tak bisa dikembalikan uangnya, saat konser gagal digelar.
Salah satu contohnya, kasus Warawirifest. Sepekan lalu, Ditreskrimum Polda Kalteng menangkap sosok inisial AP di rumahnya yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
AP merupakan promotor konser Warawirifest. Di Instagram, konser ini sudah ramai ‘traffic’ pembeli tiketnya. Nama NDX Aka pun dicatut sebagai artis yang bakal tampil di Warawirifest Kalteng, Palembang dan Medan.
Tragis, para pembeli tiket itu kini mempertanyakan pengembalian uang tiket tiket karena konser urung diselenggarakan. Selain NDX, artis lain seperti Guyon Waton pun mesti tercoreng namanya gegara promotor diduga menipu.
Melansir berbagai sumber, Jeffriko Seran, kuasa hukum para korban, menyatakan pihaknya telah menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan dari penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Kalteng.
Berdasarkan surat tersebut, AP selaku promotor Warawirifest kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan di kediamannya di Provinsi Jawa Barat.
“Alhamdulillah, apresiasi terhadap Kepolisian. Terlapor kini telah diamankan di rumahnya di Kota Bandung, Jawa Barat,” kata Jefriko.
Sementara itu, ratusan netizen lain pun geram. Berbagai komentar pun menghujani kolom komentar festival musik yang mencatut nama NDX Aka dan Guyon Waton itu.
Seperti yang diutarakan akun Adinda Prtw. Ia mengaku kesal. Terlebih tim promotor itu kan banyak pihak, ketika AP ditangkap menurutnya kenapa tak ada pihak penyelenggara yang memberikan penjelasakan terkait pengembalian dana tiket.
“Halo konfirmasinya gimana ya? Ini fix batal kan! Admin gak ada post apa-apa ngilang gitu aja. Kalao mau batal refund (kembalikan) woiii,” tulisnya.
Kekesalan senada, diungkapkan akun Olinthia. Ia mengingatkan ke netizen yang belum faham bahwa AP sudah ditangkap dan konser batal. “Gak usah dibeli ini penipuan,” catatnya.