PENAMAS.ID, CIANJUR – Pelayanan BPJS Kesehatan Cianjur dipertanyakan sejumlah kalangan. Soalnya publik mendapatkan akses yang dibatasi dengan hanya dilayani petugas keamanan.
Saban harinya pelayanan publik BPJS menerapkan standar ganda. Selain dilayani oleh Customer Service (CS) tetapi juga memanfaatkan jasa petugas sekuriti untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam mengakses BPJS Kesehatan.
“Saya heran aja kenapa fungsi petugas keamanan menjelma menjadi CS yang sepenuhnya melayani pelanggan. Padahal itukan cakupannya hanya seputar keamanan dan kenyamanan untuk pelanggan saja. Bukan malah sibuk mengurusi pemberkasan,” ujar Asep Dadan Sunandar mengisahkan pengalaman pahitnya belum lama ini.
Kedatangannya ke Kantor BPJS Kesehatan Cianjur, sambung pria yang akrab disapa Kastaf ini untuk memastikan kepesertaan status BPJS Kesehatan ibu Kandungnya Nina Yuliana yang terbaring sakit di salahsatu rumah sakit.
Saat itu mendapat jawaban dari petugas sekuriti Erfin jika statusnya aktif namun faktanya bertolak belakang.
“Setelah dari BPJS Kesehatan saya balik ke RS berbekal jawaban sekuriti namun hasilnya tidak sesuai. Aneh saja saya tidak bisa menemui CS, apakah sekuriti itu sudah jadi CS?,” lanjutnya.
Ditemui di kantor BPJS Kesehatan Cianjur, Erfin membantah tidak memberikan akses ke CS. Namun mengiyakan jika dirinya menjawab keluhan pelanggan.
“Saya menjawab statusnya sudah aktif bisa digunakan namun tidak tahu kalau RS yang dituju menyatakan berbeda. Saya membantu pelayanan juga karena inikan arahan pimpinan sudah begitu, ” kilahnya namun awak media tidak mendapat akses menemui pimpinan.
Masih di tempat yang sama, CS Siti Febriyanti membenarkan jika pelanggan ada saatnya dilayani oleh petugas sekuriti. Namun ihwal kebijakan itu tidak dijelaskan lebih jauh sembari membatasi akses jurnalis menemui pimpinan.(rky)