PENAMAS.ID, CIANJUR – Aksi massa yang menuntut transparansi dana gempa berakhir deadlock pasalnya audiensi antara perwakilan massa aksi dengan BNPB tak mencapai kata sepakat.
BACA: 4 Produk yang Wajib Digunakan Pemilik Kulit Sensitif, Jangan Salah Pilih Skincare
Selain itu, audiensi juga tidak dihadiri Bupati Cianjur Herman Suherman.
Awalnya, massa aksi melakukan orasi di depan Pendopo Cianjur pada Rabu (25/1/2023) siang.
Selanjutnya, sejumlah perwakilan dipersilahkan melakukan audiensi. Akan tetapi, sempat terjadi ketegangan dalam pertemuan tersebut karena perwakilan pendemo merasa tak mendapatkan jawaban yang diinginkan.
BACA : 6 Ciri-ciri Kulit Sensitif yang Wajib Kamu Tahu, Jangan Salah Treatment
“Justru kita datang kesini untuk bertemu dengan Bupati Cianjur dan mendapatkan jawaban langsung. Kalau harus diwakilkan lagi kami menolak dan pilih membubarkan diri,” teriak koordinator aksi, Galih yang disambut tepuk tangan massa.
Sementara, penjelasan yang disampaikan langsung BNPB masih belum juga memuaskan massa aksi. alhasil, audiensi dihentikan dan tak menghasilkan apa-apa.
“Kami ingin jawaban langsung dari Bupati sehingga ada kepastian terkait pencairan dana untuk rumah rusak,” tegas Ketua Forum Peduli Masyarakat Cianjur, Danu S, sembari meninggalkan aula.
“Jangan buat warga dipersulit di lapangan. Sehingga tidak mungkin kalau itu dijawab pihak lain karena ini tanggung jawab penanganan gempa merupakan kebijakan Bupati,” sambungnya.
Sementara itu Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah, sangat memahami aspirasi massa aksi. Apalagi kehadiran instansinya sebatas pendamping atau membantu penanganan gempa di Cianjur sementara kewenangan ada di tangan kepala daerah.
“Kami di sini diundang untuk menjelaskan penanganan rumah rusak namun kapasitasnya hanya membantu. Terkait keinginan pendemo, kami akan menyampaikan aspirasi warga Cianjur kepada Bupati untuk menemuinya,” ujarnya. (RKY)