PENAMAS.ID, CIANJUR – Gerak cepat (Gercep) penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Polres Cianjur mengundang berbagai elemen masyarakat. Bertempat di Hotel Gino Feruci Cianjur, pada Selasa, (25/7/2023).
Kapolres Cianjur, AKBP Aszhari Kurniawan memimpin langsung Forum Silaturahmi Kamtibmas (FSK). Pasalnya, TPPO menjadi atensi khusus dari Presiden RI dan Kapolri. Selain elemen tokoh Kabupaten Cianjur, turut hadir di FSK beberapa instansi terkait.
Aszhari pada sambutannya menyampaikan FSK secara rutin sudah digelar Polres Cianjur. Kali ini, imbuh Aszhari mengambil tema permasalahan TPPO. Sebelumnya Polres Cianjur sudah pernah menggelar FSK dengan mengangkat tema kenakalan remaja.
“Akhir-akhir ini viral terjadi. Seorang perempuan dari Cianjur yang bekerja di Arab Saudi dan meminta bantuan Pemerintah untuk dipulangkan karena merasa tidak betah karena mengaku dieksploitasi. Disiksa oleh majikan dan kemudian diminta ganti rugi oleh majikannya jika PMI tersebut meninggalkan majikannya,” kata Aszhari mengutip siaran pers Polres Cianjur.
“Adalagi yang baru-baru ini juga viral, ada 2 orang anak-anak yang viral dalam videonya meminta kepada pemerintah dalam hal ini bapak Presiden dan Kapolri untuk memulangkan Ibu mereka karena menjadi korban dalam praktek prostitusi di Dubai,” sambung Aszhari.
Kegiatan FSK ini digelar mengambil tema yang berbeda-beda. Menyesuaikan situasi dan kondisi ataupun permasalahan yang sedang dan banyak terjadi di Kabupaten Cianjur.
Kabupaten Cianjur ini, lanjut Aszhari merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki potensi sumber daya manusia yang banyak dikirimkan ke luar negeri khususnya Timur Tengah untuk bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Salah satu fenomenanya, sambung Aszhari dengan banyaknya PMI dari Kabupaten Cianjur yang dikirimkan ke luar negeri tersebut, tentunya juga menimbulkan banyak permasalahan yang terjadi. Baik itu permasalahan PMI sebelum pemberangkatan maupun pada saat sudah bekerja di luar negeri.
Kapolres Cianjur menambahkan, Alhamdulillah dari kedua kasus viral tersebut, telah diamankan para pelakunya walaupun masih ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam proses penyidikan lebih lanjut, namun dengan respon cepat Polres Cianjur bisa mengungkap peristiwa itu dan memproses hukum para pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
“Mengingat permasalahan TPPO yang sering terjadi di Kabupaten Cianjur itulah Kemudian kami ingin mengajak dari perwakilan-perwakilan masing-masing elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Cianjur ini menjadi Agen-agen Kamtibmas untuk menyampaikan kepada masyarakat khususnya di Cianjur terkait apa itu TTPO,” ujar Aszhari.
Polres Cianjur Terbanyak Mengungkap dan Menyelematkan Korban TPPO
Polres Cianjur sudah melakukan upaya-upaya preemtif, preventif dan represif dalam menanggulangi TPPO ini. Finalnya, pada periode 2 bulan ini Polres Cianjur termasuk terbesar dalam pengungkapan TPPO maupun penyelamatan korban TPPO di wilayah Polda Jabar.
Dalam kesempatan tersebut Kapolres juga menjelaskan bahaya menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal, salah satunya yaitu terancam dieksploitasi, terancam diperjualbelikan kembali oleh pemberi pekerjaan kepada orang lain, atau dipekerjakan tidak sesuai aturan yang berlaku di negara tersebut, tidak diberi gaji yang sesuai perjanjian, dan juga tidak mendapatkan asuransi bila sakit atau mendapat musibah. (Rizky/Rilis/Penamas.id)