PENAMAS.ID, JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) sedang menarik perhatian menjelang acara halving yang dijadwalkan berlangsung sekitar pukul 04:00 WIB pada tanggal 20 April 2024. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $61.000 (per 18 April 2024), sedikit di bawah level tertinggi sepanjang masa yang mencapai $73.600 pada pertengahan Maret.
Meski mengalami penurunan dari rekor tertingginya, harga Bitcoin masih jauh di atas level awal tahun 2024, yaitu $42.200. Halving sendiri adalah peristiwa yang telah terprogram ke dalam jaringan Bitcoin dimana hadiah yang diterima penambang untuk memproses transaksi dipotong menjadi setengahnya.
Para pengamat pasar kripto memiliki pandangan beragam tentang dampak halving terhadap harga Bitcoin. Beberapa analis optimistis bahwa halving dapat memicu kenaikan harga yang signifikan karena peristiwa ini diperkirakan akan mengurangi pasokan Bitcoin yang beredar, sehingga berpotensi meningkatkan nilainya.
Namun, perlu dicatat bahwa pergerakan harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain di luar halving, seperti kondisi ekonomi global, regulasi pemerintah, dan sentimen pasar secara umum.
Berikut beberapa hal menarik yang dapat kita amati dari pergerakan Bitcoin akhir-akhir ini:
- Peningkatan Pencarian Google: Menurut Google Trends, pencarian untuk istilah “Bitcoin halving” telah mencapai skor tertinggi sepanjang masa, yang menandakan minat publik yang besar terhadap peristiwa ini.
- Dominasi Pasar Asia: Data dari Google Trends juga menunjukkan bahwa minat terhadap halving Bitcoin saat ini paling tinggi di negara-negara seperti Nigeria, Belanda, Swiss, dan Siprus.
Akankah harga Bitcoin naik lagi? Jawabannya tidak pasti. Namun, peristiwa halving dan tingginya minat publik menjadi indikator yang patut dicermati oleh para investor kripto.
Dengan memantau berbagai faktor yang mempengaruhi harga Bitcoin, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana.
(AHP/PENAMAS.ID)