PENAMAS.ID, JAKARTA. Dilansir Dari Reuters. Harga minyak dunia kembali mengalami penurunan pada perdagangan hari Kamis (18/4). Investor tampaknya mulai mengurangi ekspektasi mereka terhadap potensi disrupsi pasokan minyak akibat konflik Israel-Iran yang mereda.
Berdasarkan laporan Reuters, harga minyak mentah Brent turun 63 sen atau 0,72% menjadi US$86,66 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang menjadi patokan minyak Amerika Serikat juga melemah 64 sen atau 0,77% ke US$82,05 per barel.
Penurunan harga minyak dunia hari ini berlanjut dari tren koreksi yang terjadi kemarin (Rabu, 17/4). Investor mulai melepas premi risiko geopolitik yang sebelumnya sudah mereka masukkan ke dalam harga minyak. Hal ini didorong oleh persepsi bahwa balasan Israel terhadap serangan terbaru Iran pada 13 April kemungkinan akan berlangsung moderat karena tekanan internasional.
“Ketegangan di Timur Tengah memang belum sepenuhnya hilang, namun tampaknya pasar sudah mulai tenang,” ujar analis dari Commonwealth Bank of Australia Vivek Dhar seperti dikutip dari Reuters.
Meskipun konflik di Timur Tengah ada kemungkinan mereda, beberapa faktor masih bisa memengaruhi harga minyak dunia ke depannya. Di antaranya adalah:
- Kebijakan produksi OPEC+: Kelompok negara-negara pengekspor minyak dunia, OPEC+, akan menggelar pertemuan pada awal Juni mendatang untuk menentukan kebijakan produksi minyak selanjutnya. Keputusan untuk meningkatkan produksi minyak bisa menekan harga.
- Perang Rusia-Ukraina: Gangguan pasokan akibat perang di Ukraina masih berpotensi mendorong kenaikan harga minyak. Sanksi yang dijatuhkan negara Barat terhadap Rusia telah mengganggu ekspor minyak mentah negara tersebut.
- Permintaan minyak global: Pemulihan ekonomi global akan meningkatkan permintaan minyak. Namun, potensi perlambatan ekonomi akibat kebijakan pengetatan moneter oleh bank sentral di berbagai negara bisa membatasi kenaikan permintaan minyak.
Para pelaku pasar akan terus mencermati perkembangan faktor-faktor tersebut untuk memprediksi arah pergerakan harga minyak dunia ke depannya.
(AHP/BBS/PENAMAS.ID)