Penamas.id – Pasar keuangan dalam negeri Indonesia menghadapi tekanan serius akibat aliran modal asing yang terus mengalir keluar (outflow) dalam beberapa pekan terakhir. Dampak dari situasi ini terlihat dalam penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan melemahnya nilai tukar rupiah.
Pada perdagangan Jumat (27/10/2023), IHSG berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 0,66% ke posisi 6.758,79. Namun, dalam sepekan ini, IHSG mengalami koreksi signifikan ke level psikologis 6.700.
Selama satu pekan, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 36,7 triliun, tetapi investor asing masih mencatatkan outflow atau penjualan bersih (net sell) yang signifikan. Investor asing melepas hingga Rp 2,58 triliun di seluruh pasar pada pekan tersebut.
Sementara itu, nilai tukar rupiah, seperti yang dilaporkan oleh Refinitiv, berada di level Rp 15.935 per Dolar AS pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (27/10/2023), mengalami penurunan sebesar 0,13%. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif rupiah yang telah melemah selama tiga hari perdagangan berturut-turut.
Dalam sepekan ini, mata uang Rupiah Indonesia mengalami depresiasi sebesar 0,41%. Artinya, rupiah telah mengalami pelemahan selama delapan pekan berturut-turut. Pelemahan selama sepekan ini juga mencatatkan catatan negatif yang panjang bagi rupiah. Sejak bulan Mei tahun ini, rupiah hanya mampu menguat sebanyak tiga kali dalam sepekan, sementara selebihnya mengalami pelemahan.
Data dari Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa dalam periode transaksi 23-26 Oktober 2023, investor asing sebenarnya mencatat inflow atau arus masuk modal. Investor asing di pasar keuangan domestik mencatat pembelian bersih (net buy) sebesar Rp1,04 triliun. Hal ini terdiri dari pembelian bersih sebesar Rp2,18 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), penjualan bersih sebesar Rp2,57 triliun di pasar saham, dan pembelian bersih sebesar Rp1,44 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Perlu diperhatikan bahwa ini adalah pertama kalinya sejak pekan pertama September 2023 bahwa investor asing mencatatkan inflow. Catatan dari BI menunjukkan bahwa investor asing mulai mencatatkan penjualan bersih (net sell) secara beruntun sejak bulan Agustus 2023. Dalam tiga bulan terakhir, investor asing hanya mencatatkan pembelian bersih (net buy) dua kali dalam satu pekan, yaitu pada awal September dan pekan keempat Oktober 2023.
Derasnya aliran modal keluar ini telah berlangsung secara beruntun sejak minggu ke-4 September, terutama dalam data transaksi 25-27 September 2023. Pada periode tersebut, investor asing di pasar keuangan domestik mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp7,77 triliun. Hal ini terdiri dari penjualan bersih sebesar Rp7,86 triliun di pasar SBN, penjualan bersih sebesar Rp2,07 triliun di pasar saham, dan pembelian bersih sebesar Rp2,16 triliun di SRBI.
Situasi ini menunjukkan bahwa aliran modal asing menjadi faktor penting dalam pergerakan IHSG dan nilai tukar rupiah, dan perlu diawasi dengan cermat oleh pelaku pasar dan pemerintah Indonesia.***