PENAMAS.ID, CIANJUR – Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Kabupaten Cianjur berada di posisi terendah ke dua di Jawa Barat dari 27 Kota/Kabupaten lainnya.
Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur Yusaman Faizal mengatakan, poin IPKM Kabupaten Cianjur berada diangka 0,65. Hal tersebut diketahui berdasar Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.
“Ada 30 indikator yang dinilai, dari 30 indikator tersebut ada beberapa indikator kita yang masih kurang bila dibandingkan dengan indikator rata-rata provinsi,” ujar Yusman, Selasa (9/8/2022).
Yusman menuturkan, salah satu indikator yang masih kurang yakni dari jumlah tenaga kesehatan. Dimana rasio ketersediaan bidan dengan jumlah penduduk seharusnya 1:1.000 dan rasio dokter seharusnya 1:2.500 penduduk.
“Kita masih dibawah rata-rata. Saat ini kita hanya memiliki sekitar 300 dokter dan 800 lebih bidan. Jadi masih kurang,” sebut dia
Selain ketersediaan jumlah tenaga kesehatan, sambung Yusman, minimnya fasilitas kesehatan dan pembiayaan kesehatan pun menjadi faktor lain yang membuat IPKM Kabupaten Cianjur berada di posisi yang rendah.
“Puskesmas juga masih kurang, kalau di indikator itu perbandingannya 1 puskesmas berbanding 15 ribu penduduk, jadi minimal nya ada 75 puskesmas sedangkan di Cianjur baru ada 49/7 puskesmas,” pungkasnya. (red)