PENAMAS.ID, DEPOK – Presiden Jokowi meresmikan hunian milenial di Samesta Mahata Margonda, Depok, Jawa Barat, Kamis (13/4/2023).
Dalam sambutannya, Presiden mengapresiasi keberadaan hunian yang mengusung konsep transit oriented development (TOD) atau kawasan yang terintegrasi dengan simpul transportasi umum.
BACA: Pastikan Pemilu 2024 Berjalan Demokratis, PSI akan Gabung Koalisi Besar Jokowi
“Saya sangat menghargai ide besar dan dilaksanakan, bukan hanya ide saja, tapi dilaksanakan di lapangan pembangunan-pembangunan TOD-TOD baru, utamanya di kota-kota yang sudah macet di semua titik,” ujar Presiden Jokowi dalam siaran pers.
Tak hanya terintegrasi dengan transportasi publik, menurut Presiden hunian milenial ini juga memiliki desain yang cukup bagus dan memiliki fasilitas yang lengkap, serta dekat dengan fasilitas publik seperti rumah sakit dan sekolah.
“Yang paling penting ini disiapkan untuk hunian milenial, yang kalau mereka beli, beli bonusnya dapat kereta api. Bangun tidur, mandi, langsung lompat, sudah masuk ke KRL, ke kereta api, ke mana-mana pun bisa,” jelasnya.
Presiden optimistis, pembangunan hunian milenial berbasis TOD ini dapat membantu mengurangi kemacetan karena para penghuni dapat beralih ke transportasi publik.
“Kita semuanya tidak tergantung dengan kendaraan-kendaraan pribadi, dengan mobil yang memacetkan, utamanya di Jabodetabek,” ujarnya.
Untuk itu, Presiden pun mendorong agar hunian semacam ini tidak hanya dibangun di Jakarta dan sekitarnya. Tetapi juga di wilayah-wilayah lain yang mengalami tingkat kemacetan yang tinggi.
“Hunian milenial berbasis TOD ini, sekali lagi akan kita kembangkan di semua kota, utamanya lahan-lahan PT. KAI yang tidak termanfaatkan dengan baik. Nanti kerja sama dengan PP, dengan Perumnas, dengan Kementerian PU, saya kira harus kita bangun sebanyak-banyaknya hunian seperti ini,” ujarnya.
Harga Hunian Milenial Terjangkau
Lebih lanjut Presiden menyampaikan, Hunian Milenial berbasis TOD di kawasan Margonda, Depok ini dapat dimiliki para milenial dengan harga yang cukup terjangkau.
“Tadi yang ada subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dijual dengan harga Rp200 juta. Yang tidak ada subsidi, ada yang Rp300 juta, ada yang Rp500 juta. Cicilannya juga murah, sehingga sangat pas sekali kalau untuk hunian anak-anak muda kita,” ungkapnya.
BACA: Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Pilih Logo IKN 2023 yang Berhadiah Ratusan Juta, Begini Caranya
Sudah Dibangun di 7 Lokasi dengan Total 8.348 Unit
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkolaborasi untuk membangun tujuh pilot project di Depok, Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, dan Karawang.
Hunian milenial berbasis TOD ini memang untuk generasi milenial dengan konsep rumah susun terintegrasi, rumah susun di tengah perkotaan, dan rumah tapak berteknologi precast.
“Kita sudah menyelesaikan tujuh lokasi dengan total pendanaan Rp5 triliun. Total unit ini 8.348 dan Alhamdulillah tingkat kelakuannya di atas 60 persen dan 41 persen adalah milenial yang membeli tempat ini. Ini juga sudah ada di Depok, Jakarta, Bogor, Tanggerang, dan Karawang,” ujar Erick.
Khusus hunian milenial di Samesta Mahata Margonda Depok, lanjut Erick, dari 940 unit sudah terjual hingga mencapai 78 persen.
“Samesta Mahata Margonda ini total unitnya 940, tingkat kelakuannya cukup tinggi 78 persen. Karena memang fasilitas ini dekat dengan UI dan tentu fasilitas pendukung lainnya seperti mal dan lain-lain,” tutup Erick. (Siska/Rls/Penamas)