PENAMAS.ID, CIANJUR – PT Daya Mas Geopatra Pangrango (DMGP) selaku konsultan proyek Geothermal Cianjur sampaikan kabar tak kabur terkait Energi Baru Terbarukan. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Geothermal Cianjur di tahapan awal bakal masuk investasi ke Kabupaten Cianjur dimulai 10 jita dolar AS.
Hal itu dikatakan Project Manager PT Daya Mas Geopatra Pangrango, Yunis Latif saat diskusi Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cianjur. Bertempat di Restoran Ikan Bakar Cianjur pada Rabu, (29/11/2023).
Menurut Yunis, di tahapan awal valuasi investasi bakal masuk Kabupaten Cianjur dihitung berdasarkan kapasitas mega watt (mw) listrik Untuk per 1 mwnya membutuhkan investasi 4,5 juta dolar AS. Artinya, lanjut Yunis jika 4,5 dikali 30 mw jumlahnya 135 juta dolar AS. Namun, untuk tahap awal di angka 10 juta dolar AS.
“Ini (diskusi) biar tahu nanti perputaran uang di Kabupaten Cianjur, kalo 4,5 juta (dolar AS) dikalikan 30 megawatt Itu hanya tahap awal. Jika pengembangan sampai 200 mega watt tinggal dikalikan berapa jumlah investasinya,” kata Yunis.
Yunis menambahkan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memberikan surat Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) kepada PT. DMGP. Adapun periode waktu mulai dari 15 Juni 2022 sampai dengan 15 Juni 2025. Sebelum bencana gempa bumi Cianjur, PT DMGP telah melakukan suvei pendahuluan dan saat ini akan melakukan pemboran eksplorasi.
“Tahap eksplorasi ini merupakan tahapan pengembangan energi geothermal dengan risiko bisnis tertinggi, dimana jika pemboran eksplorasi tidak menemukan cadangan geothermal seperti yang diperkirakan maka biaya yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan tidak akan Kembali,” sambung Yunis.
Masih menurut Yunis, saat ini PT DMGP sedang melakukan pembebasan lahan Masyarakat. Nantinya sambung Yunis akan melakukan pembebasan lahan TNGGP untuk pembuatan jalan dan lokasi dalam rangka pemboran eksplorasi yang direncanakan. akan dilakukan pada TW 3 dan TW 4 tahun 2024.
Jalan yang akan dibuat nantinya akan menghubungkan jalan pasir Cina dengan jalan Ciguntur, jalan ini nantinya dapat digunakan oleh Masyarakat dusun pasir cina maupun dusun ciguntur untuk mobilisasi hasil pertanian dan pupuk, sehingga dapat menurunkan biaya produksi.
Pembebasan lahan Masyarakat terdiri dari 2 segmen yaitu segmen B dan segmen C, segmen B adalah jalan yang akan menghubungkan jalan Pasir Cina dengan jalan Ciguntur sedangkan segmen C jalan yang akan menghubungkan jalan Ciguntur atas dengan lahan TNGGP.
Proses untuk jalan segmen B sudah sampai tahap pemeriksaan surat-surat yang terkait proses jual-beli, jika tidak ada kendala maka akan masuk ketahap pembayaran dan Teknik pembayaran akan dilakukan melalui transfer ke rekening bank Masyarakat pemilik tanah.