PENAMAS.ID, JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, dari 15 kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang sudah diperiksa, baru dua korban yang telah teridentifikasi dengan pemeriksaan sidik jari.
BACA: 5 Manfaat Buah Alpukat bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
“Sementara masih ada 13 lagi yang sedang dilaksanakan pemerikaaan dengan metode pengecekan DNA dan odotologi. Mungkin bisa dibantu oleh rekan-rekan, karena kami membutuhkan sampel pendamping untuk bisa memastikan, jenazah yang ada,” ujar Jenderal Listyo Sigit mengutip laman polri.go.id, Minggu (5/3/2023).
Untuk itu, Kapolri menanti keluarga korban untuk datang ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Tujuannya, untuk diambil sampel guna keperluan identifikasi jenazah.
“Kami membutuhkan kehadiran dari keluarga kandung apakah itu kakak kandung, adik kandung, atau anak kandung, atau orang tua untuk kami ambil sampel DNA untuk kami bndingkan dengan sampel DNA yang kami ambil dari jenazah yang ada di sini,” jelas Kapolri.
Diketahui, jumlah korban jiwa akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang sementara ini mencapai 17 orang, terdiri dari 15 dewasa dan 2 anak-anak.
BACA: 8 Manfaat Berjemur di Pagi Hari, Tingkatkan Kualitas Tidur hingga Memperbaiki Mood
Tim DVI Gunakan 3 Metode untuk Identifikasi Korban
Tim DVI Polri menggunakan tiga metode dalam proses identifikasi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang dilakukan di RS Polri, Jakarta Timur.
“Pertama, penelitian dengan menggunakan DNA. Ini butuh laboratorium DNA. Dari Labfor Polri sudah mengirim sampel DNA dari pihak keluarga 10. Ini masih diproses oleh tim DVI Polri,” jelas Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, Sabtu (4/3/2023).
Metode kedua yakni ontologi, lanjutnya, yaitu mengidentifikasi melalui gigi. Kemudian, metode ketiga kita dengan menggunakan sidik jari.
Sejauh ini RS Polri baru menerima 15 kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.(sis/bbs)